Proses Pembuatan Tauco
Laporan
Praktikum
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Lianah, M.Pd
Disusun
Oleh :
AKHMAD MAGHFURANH
083811003
TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2011
TAUCO
I.
TUJUAN
1. Mempelajari
dan mengetahui proses pembuatan tauco
2. Untuk
mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi Tauco
3. Mengetahui
peranan dari organisme A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus.
II.
LANDASAN TEORI
Tauco adalah bumbu makanan yang terbuat dari biji kedelai (Glycine max) yang telah
direbus, dihaluskan dan diaduk dengan tepung terigu kemudian didibiarkan sampai
tumbuh jamur (fermentasi).
Fermentasi tauco dengan direndam dengan air garam,kemudian dijemur
pada terik matahari selama beberapa minggu sampai keluar aroma yang khas tauco/atau
rendaman berubah menjadi warna coklat kemerahan. Pada pertengahan prosesnya, rendamannya sering mengeluarkan
bau yang menyengat seperti ikan busuk/bau terasi. Dari beberapa produsen tauco
tradisional mengatakan bahwa hasil rendaman,air rendamannya itulah diolah
menjadi kecap sedangkan biji kedelainya menjadi tauco. Terdapat berbagai cara
mengolah tauco yang masing masing memiliki keistimewaan tersendiri.
Contoh tauco yang beredar di daerah Riau
berbeda dengan tauco dengan di daerah Jawa dan Kalimantan. Tiap daerah memiliki keunikan cita rasa tersendiri.
Dari pengalaman, tauco dapat disimpan lama sampai bertahun tahun,dan tidak akan
rusak atau basi selaama penyimpanannya tidak terkena air mentah ataupun
terkontaminasi dengan bahan organik lainnya. Sayang, tidak ada penelitian yang
lebih terperinci mengenai tauco. Oleh para para buruh kasar (khususnya
masyrakat Tionghoa)dibeberapa daerah ,tauco digunakan sebagai lauk setiap makan
terutama saat makan bubur bening.Penggunaannya yang umum adalah sebagai bumbu atau penyedap dalam membuat lauk pauk, misalnya ayam bumbu tauco,nasi
goreng tauco, ikan tumis tauco
III.
ALAT DAN BAHAN
Bahan-bahan
:
-
Kedelai kuning
-
Tepung beras
-
Tepung ketan
-
Garam
-
Gula
-
Bumbu seperti
laos, Daun salam dan Putih telur
-
Daun pisang/ daun
waru/ daun kembang sepatu
Perbandingan takaran dan takaran dari
masing-masing bahan tersebut adalah :
Kedelai : tepung ketan/tepung beras :
Garam adalah 7 : 1 : 1
Sebagai contoh kedelai 20 kg, tepung ketan/tepung
beras 3kg dan garam 3 kg
Peralatan
-
Ayakan
-
Panci
-
Kompor
-
Keranjang bambu
-
Tempayan
-
Sendok
-
Botol
-
Timbangan
Keterangan :
Semua alat harus bersih Karena sangat
berpengaruh terhadap mutu tauco
IV.
CARA KERJA
1. Kedelai
dibersihkan dengan menggunakan ayakan dan cuci hingga benar-benar bersih.
2. Rendam
selama semalam agar menyerap air dan ukuran kedelai bertambah besar.
3. Kemudian
direbus setengah matang hingga kulit ari
mudah terkelupas.
4. Kedelai
dikupas dari kulit arinyadengan cara menggosok-gosokkannya dan cuci hingga bersih.
5. Setelah
bersih dari kulit ari, kukus hingga matang.
6. Angkat
dan tiriskan hingga dingin.
7. Campur
tepung beras dan tepung ketan lebih dahulu dengan perbandingan 1 : 1. Jemurlah
hingga beraroma. kemudian disangrai hingga berwarna kekuning-kuningan.
8. Kedelai
dicampur dengan tepung yang telah disangrai tadi dengan perbandingan 1 : 4 artinya 1 kilogram tepung dengan 4 kilogram kedelai dam harus diaduk
dengan menggunakan sendok, bukan tangan.
9. Kemudian
dihamparkan dengan tampah yang beralas daun pisang, lalu ditutup dengan
menggunakan daun waru atau daun kembang sepatu. Sesudah itu tampah tersebut
disusun bertumpuk dan yang paling atas disungkup dengan tampah pula.
10. Tempatkan
dalam ruang khususselama 2 -3 hari. Dalam masa penyimpanan kedelai tersebut
akan ditumbuhi cendawan halus berwarna putih hingga kehitam-hitaman. Cendawan
ini sebagai proses fermentasi
(pelapukan) yang dapat membuat kedelai menjadi lembut atau lunak.
11. Kemudian
kedelai tersebut dijemur samapi kering
dan dihilangkan sisa-sisa cendawannya dengan cara diremas-remas dan ditampi.
12. Kedelai
yang sudah bersih dari cendawan dimasukkan ke dalam tempayan lalu disiram
dengan air garam yang kepekatannya 20 artinya 2 ons gram ungtuk 1 liter air dan
direndam selama +- 3 minggu. Dalam masa perendaman tiap 2 hari sekali di
aduk-aduk waktu siang dan malam hari tutup tempayan dibiarkan terbuka agar
dapat sinar matahari dan embun.
13. Tauco
siap dipakai atau dikemas.
V.
HASIL PENGAMATAN
VI.
PEMBAHASAN
Tauco
merupakan salah satu jenis produk fermentasi yang telah lama dikenal dan
disukai oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama di Jawa Barat. Karena tauco
memiliki rasa dan aroma yang khas maka tauco sering digunakan pula sebagai flavoring agent.
Pada
umumnya tauco dibuat secara spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuh akan
bermacam-macam jenisnya dan keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap
mutu dari tauco yang dihasilkan baik dari segi flavor maupun kandungan
proteinnya.
Jenis
tauco ada dua macam yaitu bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari
rasanya dibedakan atas yang asin dan yang manis. Perbedaannya terletak dari
jumlah air dan banyaknya gula yang ditambahkan.
Bahan
baku yang sering digunakan untuk membuat tauco adalah kedelai hitam atau
kedelai kuning, tetapi yang sering dan umum digunakan adalah kedelai hitam.
Bahan tambahan untuk pembuatan tauco adalah berbagai jenis tepung seperti
tepung terigu, tapung beras atau tepung beras ketan.
Pada
prinsipnya proses pembuatan tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu:
fermentasi kapang dan fermentasi garam. Secara tradisional, kedua tahapan
fermentasi tersebut dilakukan secara spontan dimana mikroba yang berperan
selama fermentasi bersal dari udara sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang
yang tertinggal pada wadah bekas fermentasi sebelumnya.
Tahapan-tahapan
yang perlu dilakukan untuk membuat tauco meliputi: perendaman, pencucian,
pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan
dengan perendaman dalam larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah
penyempurnaan.
Tujuan
dari perendaman kedelai pada tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan
kulit kedelai, mengembangkan biji kedelai dan untuk membantu mempercepat
pengukusan atau perebusan. Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau
sekitar 20 sampai 22 jam.
Berbeda
dengan pembuatan tempe, pada pembuatan tauco sering ditambahkan tepung misalnya
tepung beras, tepung ketan, atau tepung terigu. Adapun tujuan dari penambahan
tepung ini adalah untuk:
1.
Merangsang pertumbuhan kapang
2. Menambah
volume produk
3.
Menurunkan kadar air
4. Sumber
lignin, glikosida, dan asam glutamat
Selama proses fermentasi kapang mikroba yang
berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI
yaitu A. oryzae atau dari jenis R.
oryzae dan R. oligosporus.
Diantara
kapang-kapang tersebut yang lebih sering digunakan dalam pembuatn tauco adalah
kapang A. oryzae. Penggunaan kapang
yang berbeda akan berpengaruh pada mutu dari taoco yang dihasilkan. Mikroba
yang aktif dalam fermentasi garam adalah Lactobacillus
delbrueckii, Hansenula sp., dan Zygosaccharomyces yang dapat tumbuh secara spontan.
Selama
proses fermentasi baik fermentasi kapang maupun fermentasi garam akan terjadi
perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi karena aktivitas dari
mikroba tersebut.
Selama
fermentasi kapang, kapang yang berperan akan memproduksi enzim seperti enzim
amilase, enzim protease, dan enzim lipase. Dengan adanya kapang tersebut maka
akan terjadi pemecahan komponen-komponen dari bahan tersebut.
Produksi
enzim dari kapang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah waktu
fermentasi atau waktu inkubasi. Bila waktunya terlalu lama maka akan terjadi
pembentukan spora kapang yang berlebihan dan ini akan menyebabkan terbentuknya
cita rasa yang tidak diinginkan.
Selama
proses fermentasi garam, enzim-enzim hasil dari fermentasi kapang akan memecah
komponen-komponen gizi dari kedelai menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Protein kedelai akan diubah menjadi asam amino, sedangkan
karbohidrat akan diubah menjadi senyawa organik. Senyawa-senyawa tersebut
kemudian akan bereaksi dengan senyawa lainnya yang merupakan hasil dari proses
fermentasi asam laktat dan alkohol. Reaksi antara asam-asam organik dan etanol
(alkohol) lainnya akan menghasilkan ester-ester yang merupakan senyawa
pembentuk cita rasa dan aroma. Adanya reaksi antara asam amino dengan gula akan
menyebabkan terjadinya pencoklatan yang akan mempengaruhi mutu produk secara
keseluruhan.
VII.
KESIMPULAN
1.
Jenis tauco ada dua macam yaitu
bentuk kering dan bentuk basah, sedangkan dari rasanya dibedakan atas yang asin
dan yang manis. Perbedaannya terletak dari jumlah air dan banyaknya gula yang
ditambahkan.
2.
Pada prinsipnya proses pembuatan
tauco melalui dua tahapan fermentasi yaitu: fermentasi kapang dan fermentasi
garam. Secara tradisional, kedua tahapan fermentasi tersebut dilakukan secara
spontan dimana mikroba yang berperan selama fermentasi bersal dari udara
sekitarnya atau dari sisa-sisa spora kapang yang tertinggal pada wadah bekas
fermentasi sebelumnya.
3.
Selama proses fermentasi kapang mikroba yang
berperan adalah kapang dari jenis AspergillusI
yaitu A. oryzae atau dari jenis R.
oryzae dan R. oligosporus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar